Research Poster Contest: "Reconnaissance Exploration of Laterite Nickel Deposits in Tablasupa Village, Jayapura Regency, Papua Province"

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif dengan judul dalam bahasa Indonesia yaitu: Eksplorasi Pendahuluan Terhadap Endapan Nikel Laterit di Kampung Tablasupa (Tablasufa), Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Penelitian ini masuk 15 Best Abstracts Finalist of Student Research Poster Contest 2024. Output penelitian yaitu poster yang ditampilkan pada acara The 16th MGEI Annual Convention 2024 "Enhancing Geoscience-Based Mining Cycle, Resourching Tomorrow, Increasing Added Values" di Padang, Sumatera Barat.

Wabby Falention Sapari, Jolie Agnes Purnama Jakung, Karl Karoluz Wagab Meak

1/3/20251 min baca

Abstrak: Daerah Tablasupa secara geologis merupakan bagian dari sekuen Cyclops Ophiolite (CO). Wilayah ini merupakan segmen dari Centra Ophiolite Belt (COB), yang berasal dari kerak samudera dan telah mengalami obduksi. CO tersusun dan terdiri dari beberapa kelompok batuan ultrabassa seperti harzburgite, serpentinite pyroxenite dan dunit. Kelompok ultrabassa ini telah mengalami proses pelapukan dan laterisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mencari dan membuktikan prospek endapan nikel laterite di Kampung Tablasupa. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan investigasi lapangan dan dikombinasikan dengan analisis laboratorium: X-Ray Fluorescence (XRF) dan X-Ray Diffraction (XRD). Kombinasi pendekatan ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai indikasi kehadiran nikel laterire (kadar nikel) pada daerah penelitian. Dari hasil investigasi lapangan, ditemukan adanya mineral utama pembawa nikel yaitu garnierite yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan ultrabassa pada zona saprolite. Dari analisis XRD diperoleh beberapa mineral mineral yaitu: ST-1: Quartz, nontronite, amphibole, anorthoclase, nacrite, coesite. ST-2: clinochlore, quartz, delafossite, hematite, forsterit, hornblende, albite, ankerite dan ST-3: clinochlore, quartz, delafossite, hematite, forsterit, hornblende, albite, ankerite. Sementara uji XRF menunjukan adanya pengayaan nikel laterite yaitu: ST-1 (5,55%), ST-2 (7,79%) dan ST-3 (13,2%). Analisis dari unsur mayor seperti magnesium, silika dan besi menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hasil analisis hubungan antara SiO2, Al2O3 dan Fe2O3, memperlihatkan bahwa titik pengamatan ST-1 termasuk dalam ketegori kaolinisasi. Sementera titik pengamatan, ST-2 dan ST-3 termasuk dalam karakteristik zona laterisasi yang lemah (weak laterization). Dengan demikian, pada daerah penelitian, karakteristik laterisasi yang berkembang adalah kaolinasasi hingga weak laterization. Pengayaan nikel laterite berkembang mengikuti arah tenggara-barat. Penelitian ini menunjukan bahwa daerah Kampung Tablasupa yang juga bagian dari Cyclops Ophiolite (CO), merupakan daerah yang prospek terhadap endapan nikel laterite. Perlu adanya proses eksplorasi yang lebih detail, dengan kombinasi (geofisika & geokimia) untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif terkait dengan endapan nikel laterite di daerah penelitian.

Catatan: Poster Penelitian telah dipajang pada acara, 16th MGEI Annual Convention 2024 (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia/MGEI) dengan tema: "Enhancing Geoscience-Based Mining Cycle, Resourching Tomorrow, Increasing Added Values di Padang, Sumatera Barat"